Kuhancurkan Pacarku Yang Kuat

Aku mengenalnya semenjak aku sma dan kami berpacaran selama 3 tahunan lebih,, pahit manispun kita lewati bersama,, aku sangat sayang padanya dan aku merasa bahwa dia adalah cowok yang akan saya bawa ke masa depan,, walaupun dia agak nakal tapi ketika dia bersamaku aku sangat merasa nyaman seakan tidak ada rasa canggung dan kami sering bercanda bersama dan menonton film.

Hingga pada suatu hari aku merasa agak ada yang berbeda minggu ini,, dia jarang datang kerumah bahkan chatkupun jarang dibales,, akupun punya rasa kecuriggaan dengannya,, mungkin dia sudah memiliki pengganti baru,, karena memang kita tidak melanjutkan kuliah satu kampus dan kami terpisah oleh kota,, rasa sayangku mulai luntur dikit demi sedikit padanya karena dia sering ngilang tanpa kabar dan jarang ngasih kabar,, seperti itulah yang aku alami.

Hari itu aku ingat bahwa hari ulang tahunnya akan tiba dan aku siapkan sebuah kado untuknya,, tapi dia juga tidak datang kerumah untuk sekedar menjenguk atau ngajak main,, satu minggu lebih dia ga kerumah juga dan kado yang sudah saya siapkan masih ada pada lemari,, padahal tiap wekend dia selalu balik dan tidak lupa untuk menjenguk tapi kali ini tidak,, akupun curiga hingga pada hari sabtu aku hubungi dia untuk datang tapi dia tidak bisa datang karena sedang sakit.

Pada hari minggunya aku diam-diam datang kerumanya untuk menjenguk serta memberi kado ulang tahunya,, sampai disana aku ketuk pintunya dan dia membukakan pintu tapi disana aku merasa bahwa dia sedang sehat,, dalam hati aku merasa bahwa aku sudah dibohongi lalu dengan agak malas aku berikan kado dan langsung pulang dengan alasan ada acara dengan orang tua,, dalam hati aku menangis,, seorang yang sudah aku kenal selama ini telah membohongiku,, aku sangat kesal denganya rasanya sia-sia sudah hubungan selama ini,, sampai dirumah aku langsung memarahinya lewat pesan dan mengutarakan curahan hati lewat pesan,, tapi dia membalas dengan kata yang sangat simpel dan itu membuat aku marah,, lalu hubungan kamipun berakhir lewat sebuah pesan dan kami tidak saling berhubungan lagi semenjak itu.

Seminggu setelah putus aku merasa ingin menghubunginya kembali tapi semua yang aku hubungi ternyata tidak bisa,, dari no hpnya hingga sosial medianya pun terlihat selalu off,, hingga aku mendapat kabar bahwa dia sudah tiada dan aku langsung kerumahnya dan bertanya pada ibunya sambil menangis bercerita bahwa selama ini dia mengalami serangan jatung dan ibupun tidak mengetahuinya kalau dia sedang sakit jatung karena jika dirumah dia terlihat begitu sehat,, hingga akhirnya aku ikut menangis bahwa ini kesalahanku tidak mempercayainya kalau dia sedang sakit dan malah menambah bebanya saat aku putuskan hubungan kita.